Mengenal Penyakit Rubella/Campak - Rubella atau Campak Jerman adalah penyakit anak menular yang lazim umumnya ditandai dengan tanda-tanda tanda-tanda utama ringan, ruam serupa dengan campak (rubeola) ringan atau demam skarlet, & pembesaran serta riveri limfonodi pascaoksipital, retroaurikuler, & servikalis posterior.
Campak Jerman atau rubela ini umumnya hanya menyerang anak-anak hingga usia belasan tahun. Tapi, bila penyakit ini menyerang anak yg lebih tua & dewasa, terutarna wanita dewasa, infeksi kadang kadang dapat berat, dengan manifestasi keterlibatan sendi & purpura. Dan apabila jika penyakit ini menyerang ibu yang sedang mengandung pada tiga bulan pertama, bisa menyebabkan cacat bayi waktu dilahirkan.
Rubella dalam awal kehamilan dapat menyebabkan anomali kongenital berat. Sindrom rubella kongenital adalah penyakit menular aktif dengan keterlibatan multisistem, spektrum ekspresi klinis luas, dan periode infeksi aktif pascalahir menggunakan pelepasan virus yg usang
MENGENAL PENYAKIT RUBELLA / CAMPAK
Anak laki laki dan wanita sama sama terkena. Pada populasi yang rapat misalnya institusi dan Asrama tentara, hampir 100% berdasarkan individu yg rentan bisa terinfeksi. Pada keLompok keluarga penyebaran virus kurang: 50 60% anggota famili yang rentan mendapat penyakit. Banyak infeksi yg subklinis, menggunakan rasio 2:1 antara penyakit yang tidak tampak dengan penyakit yang tarnpak. Rubella umumnya terjadi selama inusim semi.
Pemeriksaan serologis sebelum penggunaan vaksin rubella rnenunjukkan bahwa sekitar 80% populasi dewasa di Amerika Serikat & benua lain mempunyai antibodi terhadap rubella. Di populasi pulau, misalnya populasi Trinidad & Hawaii, hanya 20% menurut orang dewasa yang diperiksa dapat dideteksi antibodi.
Ketika endemi rubela merebak di Amerika Serikat pada tahun 1967-1965, lebih 20,000 bayi sudah dilahirkan cacat. Wabah Rubela juga dikatakan mengakibatkan sekurang-kurangnya 10,000 kasus keguguran dan bayi yg lahir mangkat saat dilahirkan. Diperkirakan 25 % bayi yang terinfeksi rubela pada 3 bulan pertama usia kandungan dilahirkan dengan satu jenis atau lebih kecacatan.
Pada tahun 1989 - 1990 sejumlah masalah rubella menyerang lebih poly dalam anak remaja di atas umur 15 tahun dan dewasa diperkirakan lantaran kegagalan vaksinasi pada setiap individu. Resiko terserang rubella balik menurun buat semua umur & dilaporkan kasus pada Amerka Serikat dalam tahun 1999 sebesar 267.
ETIOLOGI
Rubella ditimbulkan sang virus yang mengandung RNA pleomorfik, yg kini didaftar pada famili Togaviridae, genus Rubivirus. Virus ini sferis, berdiameter 50-60 nm, dan berisi asam ribonukleat helai-tunggal. Virus umumnya diisolasi dalam biakan jaringan, dan keberadanya diperagakan oleh kemampuan sel ginjal simpanse hijau Afrika (African green monkey kidney) [AGMK] terinfeksi rubella menunda tantangan dengan enterovirus. Selama penyakit klinis virus berada pada sekresi nasofaring, darah, tinja, & urin. Virus sudah ditemukan menurut nasofaring 7 hari sebelum eksantem, dan 7 8 hari sesudah menghilangnya. Penderita menggunakan penyakit subklinis juga infeksius.
PATOFISIOLOGI
Daerah utama yg terinfeksi oleh rubella merupakan nasofaring kemudian menyebar ke kelenjar getah bening secara cepat & viremia. Ruam nampak akibat titer serum antibody semakin tinggi & mensugesti antigen-antibodi dan berinteraksi pada kulit.
Virus telah dapat ditemukan diseluruh kulit baik yg terlibat maupun yg nir selama masa infeksi, & penyebarannya karena factor lain yg mungkin berperan pada patogenesis eksantem. Antibody HAI mencapai puncaknya pada hari 12 - 14 selesainya timbulnya ruam dan akan kembali stabil selesainya kira-kira dua minggu lalu.
Virus telah dapat ditemukan diseluruh kulit baik yg terlibat maupun yg nir selama masa infeksi, & penyebarannya karena factor lain yg mungkin berperan pada patogenesis eksantem. Antibody HAI mencapai puncaknya pada hari 12 - 14 selesainya timbulnya ruam dan akan kembali stabil selesainya kira-kira dua minggu lalu.
Virus rubella mempunya 3 polipeptida mayor yg meliputi 1 kapsid protein & 2 amplop glikoprotein E1 & E2. Antibodi anti-E1 mungkin memegang peranan utama pada respon serologik.
GEJALA KLINIS
Keluhan yg dirasakan biasanya lebih ringan dari penyakit campak. Bercak-bercak mungkin pula akan ada tapi warnanya lebih belia berdasarkan campak biasa. Biasanya, bercak ada pertama kali pada muka dan leher, berupa titik-titik mini berwarna merah belia. Dalam waktu 24 jam, bercak tadi menyebar ke badan, lengan, tungkai, dan warnanya sebagai lebih gelap. Bercak-bercak ini umumnya hilang pada ketika 1 hingga 4 hari.
Masa inkubasi adalah 14 21 hari. Tanda yang paling spesial merupakan adenopati retroaurikuler, servikal posterior, dan di belakang oksipital. Enantem mungkin muncul sempurna sebelum mulainya ruam kulit. Ruam ini terdiri dari bintik bintik merah tersendiri pada palatum molle yang dapat menyatu menjadi warna kemerahan kentara dalam lebih kurang 24jam sebelum ruam.
Eksantemnya lebih bervariasi daripada eksantem rubeola. Eksantem dalam muka & menyebar dengan cepat. Evolusinya begitu cepat sehingga dapat menghilang pada muka pada ketika ruam lanjutannya muncul dalam badan. Makulopapula tersendiri ada pada sejumlah kasus; terdapat juga daerah kemerahan yg luas yang menyebar menggunakan cepat ke semua badan, umumnya pada 24 jam.
Ruam dapat menyatu, terutama dalam muka. Selama hari kedua ruam bisa memiliki gambaran sebesar ujung jarum, terutama pada seluruh tubuh, menyerupai ruam demam scarlet. Dapat terjadi gatal ringan. Erupsi umumnya kentara dalam hari ke tiga.
Ruam dapat menyatu, terutama dalam muka. Selama hari kedua ruam bisa memiliki gambaran sebesar ujung jarum, terutama pada seluruh tubuh, menyerupai ruam demam scarlet. Dapat terjadi gatal ringan. Erupsi umumnya kentara dalam hari ke tiga.
Mukosa faring & konjungtiva sedikit meradang. Berbeda dengan rubeola, nir ada fotofobia. Demam ringan atau nir selama ruam & menetap selama 1, 2 atau kadang kag tiga hari. Suhu jarang melebihi 38oC (101oF).
Anoreksia, nyeri ketua, dan malaise nir biasa. Limpa. Acapkali sedikit membesar. Angka sel darah putih normal atau sedikit menurun, trombositopeni jarang, dengan atau tanpa purpura. Terutama dalam wanita yang lebih tua & wanita dewasa, poliartritis bisa terjadi menggunakan artralgia, pembengkakan, nyeri dan efusi namun umumnya tanpa residu apapun.
Setiap sendi dapat terlibat, namun sendi sendi kecil tangan paling sering terkena. Lamanya umumnya beberapa hari; jarang artritis ini menetap selama berbulan bulan. Parestesia juga sudah dilaporkan. Pada satu epidemi orkidalgia dilaporkan pada sekitar 8% orang pria usia perguruan tinggi yg terinfeksi.
Anoreksia, nyeri ketua, dan malaise nir biasa. Limpa. Acapkali sedikit membesar. Angka sel darah putih normal atau sedikit menurun, trombositopeni jarang, dengan atau tanpa purpura. Terutama dalam wanita yang lebih tua & wanita dewasa, poliartritis bisa terjadi menggunakan artralgia, pembengkakan, nyeri dan efusi namun umumnya tanpa residu apapun.
Setiap sendi dapat terlibat, namun sendi sendi kecil tangan paling sering terkena. Lamanya umumnya beberapa hari; jarang artritis ini menetap selama berbulan bulan. Parestesia juga sudah dilaporkan. Pada satu epidemi orkidalgia dilaporkan pada sekitar 8% orang pria usia perguruan tinggi yg terinfeksi.
DIAGNOSIS
Untuk mendiagnosa pasti suatu rubella, bisa dilakukan dengan isolasi virus, hanya saja ini sulit dilakukan dan biayanya juga mahal atau bisa pula menggunakan titer antibodi. Tes yg biasa dilakukan adalah tes ELISA buat antibodi IgG & IgM. Antibodi rubella bisa ditemukan pada hari ke 2 ruam & mengalami peningkatan pada hari 10 - 21.
Biopsy jaringan atau darah dan CSF dapat juga dipakai buat menunjukkan adanya antigen rubella menggunakan antibodi monoklonal dan untuk mendeteksi RNA rubella menggunakan hibridisasi dan reaksi polymerase berantai berdasarkan tempat berasal.
Biopsy jaringan atau darah dan CSF dapat juga dipakai buat menunjukkan adanya antigen rubella menggunakan antibodi monoklonal dan untuk mendeteksi RNA rubella menggunakan hibridisasi dan reaksi polymerase berantai berdasarkan tempat berasal.
DIAGNOSIS BANDING
Karena gejala serupa dan ruam bisa terjadi pada banyak infeksi virus yang lain, rubella merupakaan penyakit yg sukar buat didiagnosis secara klinis kecuali jika penderita ditemukan selama epidemi. Riwayat telah mendapat rubella atau vaksin rubella tidak bonafide; Imunitas wajib dipengaruhi dengan uji buat antibodi. Terutama pada bentuk lebih berat, rubella dapat terancukan dengan tipe dernam skarlet & rubeola ringan.
Roseola infantum (eksantema subitum) dibedakan dari rubella sang keparahan demamnya & sang keluarnya ruam pada akhir episode demam bukannya pada saat tanda-tanda-tanda-tanda dan indikasi tandanya sedang naik.
Ruam lantaran obat mungkin sangat sukar dibedakan dari rubella. Pembesaran khas limfonodi sangat mendukung diagnosis rubella. Pada mononukleosis infeksiosa ruam bisa terjadi menverupai ruam rubella, dan pembesaran limfonodi pada setiap penyakit bisa menimbulkan kerancuan.
Tanda indikasi hematologik mononukleosis infeksiosa akan cukup membedakan 2 penyakit tersebut. Infeksi enterovirus yg disertai dengan ruam bisa dibedakan menurut beberapa keadaan pada manifestasi pernafasan atau saluran cerna & tidak adanya adenopati retroaurikuler.
Tanda indikasi hematologik mononukleosis infeksiosa akan cukup membedakan 2 penyakit tersebut. Infeksi enterovirus yg disertai dengan ruam bisa dibedakan menurut beberapa keadaan pada manifestasi pernafasan atau saluran cerna & tidak adanya adenopati retroaurikuler.
PENGOBATAN
Jia nir terjadi komplikasi bakteri, pengobatan adalah simptomatis. Adamantanamin hidroklorida (amantadin) telah dilaporkan efektif in vitro dalam Mengganggu stadium awal infeksi rubella dalam sel yg dibiakkan.
Upaya buat mengobati anak yang sedang menderita rubella congenital dengan obat ini nir berhasil. Karena amantadin nir dianjurkan pada perempuan hamil, penggunaannya amat terbatas. Interferon dan isoprinosin telah digunakan dengan output yg terbatas.
Upaya buat mengobati anak yang sedang menderita rubella congenital dengan obat ini nir berhasil. Karena amantadin nir dianjurkan pada perempuan hamil, penggunaannya amat terbatas. Interferon dan isoprinosin telah digunakan dengan output yg terbatas.
Pencegahan
Pada orang yang rentan, proteksi pasif dari atau pelemahan penyakit dapat diberikan secara bervariasi dengan injeksi intramuskuler globulin imun serum (GIS) yg diberikan dengan dosis besar (0,25 0,50 mL/kg atau 0,12 0,20 mL/lb) dalam 7 8 hari pasca pemajanan.
Efektiviias globulin imun nir bisa diramalkan. Tampaknya tergantung. Dalam kadar antibodi produk yg digunakan & dalam faktor yang belum diketahui. Manfaat GIS sudah dipertanyakan lantaran dalam beberapa keadaan ruam dicegah & manifestasi klinis nir ada atau minimal walaupun virus hayati bisa diperagakan pada darah. Bentuk pencegahan ini tidak terindikasi, kecuali dalam wanita hamil nonimun.
Efektiviias globulin imun nir bisa diramalkan. Tampaknya tergantung. Dalam kadar antibodi produk yg digunakan & dalam faktor yang belum diketahui. Manfaat GIS sudah dipertanyakan lantaran dalam beberapa keadaan ruam dicegah & manifestasi klinis nir ada atau minimal walaupun virus hayati bisa diperagakan pada darah. Bentuk pencegahan ini tidak terindikasi, kecuali dalam wanita hamil nonimun.
Program vaksinasi atau imunisasi adalah keliru satu upaya pencegahan terhadap rubella. Di Amerika Serikat mengharuskan buat imunisasi sernua laki laki & perempuan umur 12 dan 15 bulan serta pubertas dan perempuan pasca pubertas nir hamil. Imunisasi merupakan efektif pada umur 12 bulan namun mungkin tertunda sampai 15 bulan & diberikan sebagai vaksin campak parotitis rubella (measles mumps rubella [MMR]).
Imunisasi rubella harus diberikan dalam wanita pasca pubertas yang kemungkinan rentan dalam setiap kunjungan perawatan kesehatan. Untuk wanita yg berkata bahwa mereka mungkin hamil imunisasi harus ditunda. Uji kehamilan nir secara rutin diharapkan, namun harus diberikan nasehat tentang usahakan menghindari kehamilan selama tiga bulan selesainya imunisasi.
Kebijakan imunisasi kini sudah berhasil memecahkan daur epidemic rubella yg biasa di Amerika Serikat & menurunkan insiden sindrom rubella kongenital yg dilaporkan pada hanya 20 perkara dalam tahun 1994. Tetapi imunisasi ini nir menyebabkan penurunan presentase wanita usia fertile yg rentan terhadap rubella.
Imunisasi rubella harus diberikan dalam wanita pasca pubertas yang kemungkinan rentan dalam setiap kunjungan perawatan kesehatan. Untuk wanita yg berkata bahwa mereka mungkin hamil imunisasi harus ditunda. Uji kehamilan nir secara rutin diharapkan, namun harus diberikan nasehat tentang usahakan menghindari kehamilan selama tiga bulan selesainya imunisasi.
Kebijakan imunisasi kini sudah berhasil memecahkan daur epidemic rubella yg biasa di Amerika Serikat & menurunkan insiden sindrom rubella kongenital yg dilaporkan pada hanya 20 perkara dalam tahun 1994. Tetapi imunisasi ini nir menyebabkan penurunan presentase wanita usia fertile yg rentan terhadap rubella.
PROGNOSIS
Kornplikasi nisbi tidak lazim dalam anak. Neuritis & artritis kadang kadang terjadi. Resistensi terhadap infeksi bakteri sekunder tidak berubah. Ensefalitis serupa menggunakan ensefalitis yang ditemukan pada rubeola yang terjadi pada lebih kurang 1/6.000 perkara.
Prognosis rubella anak adalah baik; sedang prognosis rubella kongenital bervariasi berdasarkan keparahan infeksi. Hanya sekitar 30% bayi dengan ensefalitis tampak terbebas berdasarkan defisit neuromotor, termasuk sindrom autistik.
Prognosis rubella anak adalah baik; sedang prognosis rubella kongenital bervariasi berdasarkan keparahan infeksi. Hanya sekitar 30% bayi dengan ensefalitis tampak terbebas berdasarkan defisit neuromotor, termasuk sindrom autistik.
Kebanyakan penderitanya akan sembuh sama sekali & mempunyai kekebalan seumur hidup terhadap penyakit RUBELLA ini. Namun, dikhawatirkan adanya imbas teratogenik penyakit ini, yaitu kemampuannya menyebabkan stigma dalam janin yang dikandung ibu yang menderita rubella.
Cacat bawaan yg dibawa anak contohnya penyakit jantung, kekeruhan lensa mata, gangguan pigmentasi retina, tuli, dan cacat mental. Penyakit ini kerap jua membuat terjadinya keguguran.
Comments
Post a Comment